KUTIPAN – Udara Tanjungpinang tampaknya makin berisik bukan karena lalu lintas, tapi karena tepukan raket dari ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) PBSI Kepri 2025. Dari Kabupaten Lingga, tiga wakil muda sukses bikin nama daerahnya melambung ke babak semifinal. Tak cuma menang, tapi juga menang dengan gaya, mainnya impresif, mentalnya tebal.
Pertandingan semifinal dijadwalkan berlangsung Sabtu, 19 Oktober 2025. Di lapangan, pasangan ganda putri usia 15 tahun, Assyfa Sheera Rahmatullah dan Maeysha Furqana, siap berduel melawan tim tangguh asal Kota Tanjungpinang. Pertarungan dua kota yang serumpun ini diyakini bakal panas, tapi penuh sportivitas.
Sementara itu, di kategori ganda putri usia 17 tahun, pasangan Asy Syura Evelyn dan Tazkiya juga tak mau kalah. Mereka bakal berhadapan dengan wakil dari Kota Batam. Banyak yang bilang pertandingan ini bak “final dini” karena kedua pasangan punya rekor kemenangan sama kuat—ibarat dua karet gelang, sama-sama lentur tapi siap mental buat “pukul balas pukul”.
Lalu ada Meeysha Furqana, wakil Lingga di kategori tunggal putra usia 13 tahun, yang bakal berhadapan dengan lawan tangguh dari Batam. Dukungan dari pelatih, ofisial, dan sesama atlet PBSI Lingga terus mengalir, membentuk semacam energi positif di pinggir lapangan.
Ketua PBSI Kabupaten Lingga, Sui Hiok, mengaku tak bisa menyembunyikan rasa bangganya atas semangat juang para atlet muda ini.
“Kita apresiasi atas capaian atlet-atlet bulu tangkis kita usia dini,” kata Sui Hiok, Sabtu (18/10/2025).
Menurutnya, capaian ini bukan hasil kebetulan, tapi buah dari proses panjang pembinaan yang mulai menunjukkan hasil.
“Semoga di pertandingan besok mereka dapat menampilkan pertandingan yang menarik dan menang masuk final,” ujarnya.
Sederhana tapi bermakna. Karena di dunia bulu tangkis, kerja keras dan disiplin lebih penting daripada sekadar sorotan kamera.
Wakil Ketua PBSI Lingga, Dony Firmansyah, menilai keberhasilan ini bukan hanya kemenangan sementara, tapi juga energi baru bagi pembinaan atlet di Lingga.
“Prestasi ini buah kerja keras dan latihan panjang para atlet. Kami berharap mereka bisa melangkah hingga final dan membawa pulang gelar juara untuk Lingga,” ujar Dony Firmansyah.
Ia menambahkan, PBSI Lingga tak mau berhenti di sini. Mereka berencana turun langsung ke sekolah-sekolah lewat program “Go to School” untuk mencari bibit muda berbakat yang bisa jadi penerus kejayaan bulu tangkis Lingga.
“Kedepan PBSI Lingga akan lebih masif lagi untuk mencari bibit-bibit muda dengan cara akan melakukan Go to School ke sekolah-sekolah untuk mencari dan menggali bibit muda,” tambahnya.
Karena di balik setiap smash keras dan drop shot cermat, selalu ada proses panjang yang dimulai dari lapangan kecil di sekolah-sekolah desa. Lingga tampaknya paham betul, untuk jadi besar, harus mulai dari akar.
Kisah para atlet muda Lingga ini bukan sekadar berita olahraga. Ini cerita tentang kerja keras, semangat, dan harapan baru dari daerah kecil yang berani menantang batas. Dari tepian Daik hingga gelanggang Kejurprov, anak-anak Lingga membuktikan bahwa kemenangan bisa datang dari siapa saja yang mau berjuang, bukan hanya dari kota besar.
News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door
Situs berita olahraga khusus sepak bola adalah platform digital yang fokus menyajikan informasi, berita, dan analisis terkait dunia sepak bola. Sering menyajikan liputan mendalam tentang liga-liga utama dunia seperti Liga Inggris, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan kompetisi internasional seperti Liga Champions serta Piala Dunia. Anda juga bisa menemukan opini ahli, highlight video, hingga berita terkini mengenai perkembangan dalam sepak bola.