JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Pakar telematika Roy Suryo akhirnya buka suara setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tudingan ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menanggapi status hukumnya dengan santai.

“Status tersangka itu bagian dari proses hukum yang harus kita hormati. Sikap saya? Senyum saja,” ujar Roy Suryo di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Roy menilai penetapan tersangka terhadap dirinya dan sejumlah pihak lain merupakan ujian yang harus dijalani. Ia juga mengajak para tersangka lain tetap tegar menghadapi proses hukum yang berjalan.

“Saya tetap tegar, begitu juga teman-teman lain yang satu klaster dengan saya. Ini perjuangan melawan kezaliman dan kriminalisasi,” ucapnya.

Roy menegaskan, dirinya hanya melakukan penelitian terhadap dokumen publik, bukan menyebarkan informasi palsu. Menurutnya, kriminalisasi terhadap pihak yang meneliti dokumen publik bisa menjadi preseden buruk bagi keterbukaan informasi di Indonesia.

“Sebagai warga negara, kita berhak meneliti dokumen publik. Kalau hal itu dipidana, ini berbahaya bagi kebebasan akademik dan transparansi,” tegasnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus tudingan ijazah palsu Presiden Jokowi. Mereka dibagi dalam dua klaster berbeda. Klaster pertama terdiri dari lima orang berinisial ES, MRF, RE, DHL, dan seorang lagi yang belum disebutkan identitasnya. Klaster kedua mencakup tiga tersangka, yakni RS, RHS, dan TT.

Kasus ini mendapat sorotan publik karena melibatkan sejumlah tokoh yang selama ini vokal di media sosial terkait keaslian ijazah Presiden Jokowi. Polisi menyatakan, ratusan barang bukti telah disita, termasuk dokumen asli dari Universitas Gadjah Mada (UGM).