Ekonomi Digital Asia Tenggara Tembus Rp 5.000 Triliun, AI Jadi Pendorong Utama

JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara menunjukkan lonjakan pesat dan diproyeksikan menembus nilai USD 300 miliar atau sekitar Rp 5.014 triliun pada tahun 2025. Pertumbuhan luar biasa ini didorong oleh semakin kuatnya adopsi layanan digital serta maraknya penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor.

Laporan gabungan yang dirilis oleh Bain & Company, Temasek, dan Google, seperti dikutip dari Selat Times (Rabu, 11 Desember 2025), mengungkap bahwa nilai gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Asia Tenggara telah mencapai USD 299 miliar pada Juni 2025, mendekati target tahunan yang kini berhasil dilampaui.

Laporan tersebut mencakup enam negara utama di kawasan ini, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Ketika empat negara tambahan — Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, dan Myanmar — dimasukkan ke dalam perhitungan, total nilai GMV regional meningkat menjadi USD 305 miliar, dengan pendapatan digital diperkirakan melampaui USD 100 miliar.

AI Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

Teknologi kecerdasan buatan disebut sebagai faktor utama di balik lonjakan ekonomi digital ini. Singapura muncul sebagai pusat pengembangan AI di kawasan, dengan 495 dari total 680 startup AI Asia Tenggara bermarkas di negara tersebut.

Investasi di sektor AI juga melonjak signifikan, mencapai lebih dari USD 2,3 miliar sepanjang tahun 2025. Laporan tersebut menilai bahwa dengan populasi pengguna internet yang besar dan antusiasme tinggi terhadap teknologi, kawasan ini siap memasuki fase transformasi digital berikutnya.

“AI diperkirakan akan membawa transformasi besar bagi kawasan ini, terutama dengan populasi digital yang terus tumbuh,” tulis laporan tersebut.

Ekspansi Luas Ekonomi Digital

Gelombang baru ekonomi digital Asia Tenggara kini tidak hanya mencakup sektor e-commerce, tetapi juga meluas ke transportasi daring, media digital, fintech, serta aplikasi produktivitas dan hiburan.

Kepala Temasek Asia Tenggara, Fock Wai Hoong, menegaskan bahwa AI kini menjadi salah satu tema utama investasi global. “AI adalah tema investasi global yang tidak mungkin diabaikan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pada 2024, startup berbasis AI menyerap lebih dari 30 persen total pendanaan digital, dan angka ini diperkirakan terus meningkat.

Wakil Presiden Google untuk Asia Tenggara dan Perbatasan Asia Selatan, Sapna Chadha, menambahkan bahwa dampak transformasi AI terhadap profitabilitas berkelanjutan sudah sangat nyata.

“Masa depan kawasan ini akan ditentukan oleh kecepatan dalam memanfaatkan potensi era baru ini — bukan dalam hitungan tahun, tetapi bulan,” ujarnya optimistis.

Tantangan Masih Mengintai

Meski pertumbuhan ekonomi digital Asia Tenggara sangat menjanjikan, laporan tersebut juga mengingatkan adanya berbagai tantangan yang perlu diatasi. Kesenjangan teknologi antarnegara, kesiapan regulasi, serta kebutuhan akan investasi berkelanjutan menjadi faktor penting agar manfaat ekonomi digital dapat dirasakan secara merata di seluruh kawasan ASEAN.

Dengan momentum pertumbuhan yang luar biasa ini, Asia Tenggara kini menegaskan posisinya sebagai salah satu pasar digital paling dinamis di dunia, dengan teknologi AI sebagai penggerak utama menuju masa depan ekonomi berbasis inovasi dan digitalisasi.



Agen Togel Terpercaya

Bandar Togel

Sabung Ayam Online

Berita Terkini

Artikel Terbaru

Berita Terbaru

Penerbangan

Berita Politik

Berita Politik

Software

Software Download

Download Aplikasi

Berita Terkini

News

Jasa PBN

Jasa Artikel

Situs berita olahraga khusus sepak bola adalah platform digital yang fokus menyajikan informasi, berita, dan analisis terkait dunia sepak bola. Sering menyajikan liputan mendalam tentang liga-liga utama dunia seperti Liga Inggris, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan kompetisi internasional seperti Liga Champions serta Piala Dunia. Anda juga bisa menemukan opini ahli, highlight video, hingga berita terkini mengenai perkembangan dalam sepak bola.