STage 3, Rabu. Fairview, Paarl

Rencana asli untuk tahap 90 km dengan pendakian 2.600 m diperpendek menjadi 78 km dengan 2.450 m karena suhu ekstrem. Keputusan bijak setelah panas brutal dari uji coba waktu tahap 2 dan yang kami berdua menyambut.

Kami mulai dengan kecepatan konservatif pada pendakian pembukaan, yang bertujuan untuk maju kemudian ketika tim lain berjuang dalam kondisi yang intens. Strategi ini terbayar saat kami terus naik peringkat, berkembang dari ke -49 dalam kategori Open Men kami ke 47, kemudian ke -45, ke -41, 36, dan akhirnya menyelesaikan panggung di tempat ke -35.

Namun, angka -angka ini tidak sepenuhnya mencerminkan pertempuran yang sebenarnya hari ini. Kami berdua menghadapi saat -saat sulit. Panasnya sangat menghukum pada tanjakan yang lebih lambat, di mana ada sedikit aliran udara. Saya berhenti di setiap stasiun air, meluangkan waktu ekstra untuk menenangkan diri. Pada pendakian panjang terakhir, saya merasakan timbulnya apa yang tampak seperti kelelahan panas, memaksa saya ke “mode lemas” sekitar 5 km sebelum pulih di dekat bagian atas. Hal serupa terjadi pada saya selama persidangan – beralih dari merasa senang tiba -tiba terkuras.

Sementara itu, Johnny semakin kuat dengan setiap tahap, terutama unggul pada rute yang lebih panjang dan lebih tinggi ini. Ini tidak diragukan lagi merupakan kondisi balapan terpanas yang pernah kami hadapi!

Kami memiliki empat tahap yang lebih sulit di depan, tetapi perkiraan menunjukkan cuaca yang lebih dingin untuk Tahap 4, dengan hujan yang diharapkan pada hari Jumat dan Sabtu. Untung kami menghabiskan 15 tahun pelatihan dalam kondisi basah Irlandia – inilah yang kami siapkan!

Teriakan besar bagi manajer tim kami, JT Gallant, karena menjaga kami minggu ini. Tanpa dia, ini tidak akan mungkin terjadi.

Tahap 4, Kamis.â Fairview, Paarl

Dengan Cape Epic sekarang melewati tanda tengah, kami menghadapi empat tahap sulit sampai selesai. Tahap 4 adalah rute 80 km dengan 1.750 m pendakian. Di atas kertas, panggung “Aâ € ˜easierâ € ™ sebelum panggung ratu brutal yang akan datang.

Sejak awal, kecepatannya ganas, dengan loop datar 10 km di jalur pasir dan jalan api. Johnny bertekad untuk masuk ke kelompok cepat lebih awal, dan setelah awal yang kacau, kami berhasil melakukan hal itu ketika balapan terpisah. Sayangnya, mekanisme belakang Johnny menjadi kusut dalam kawat, memaksa kami untuk berhenti dan keluar dari grup. Kami mengejar keras dan berhasil menutup celah tepat sebelum pendakian dimulai. Meskipun kami menjauhkan diri pada pendakian, kami melawan jaringan jejak yang indah di sekitar Paarl.

Di tengah panggung, ban belakang Johnny mengembangkan tusukan lambat yang tidak menyegel. Kami berhenti di zona umpan untuk membuatnya terpasang, dipompa, dan mengisi ulang botol kami. Kembali ke jalan setapak, kami mendorong, menangkap tim yang telah melewati kami sebelumnya. Tapi ban Johnny mulai bocor lagi, memaksa kami untuk terus berkuda selama mungkin sebelum berhenti untuk menyambungkan dua lubang lagi! Meskipun kami tidak kehilangan banyak waktu, upaya untuk pergi lagi dalam kondisi hangat itu sulit.

Suasana di jalurnya luar biasa, dengan penonton melapisi rute dan seluruh sekolah setempat menyemangati kami dan memberikan teman tinggi. Saya tidak pernah mengalami hal seperti itu selama balapan!

Dengan masih banyak pendakian yang harus dilakukan, kami mondar -mandir di Ascents sebelum terbang menuruni keturunan, mencapai kecepatan maksimal 43 mph di jalan -jalan kebakaran tanah. Setelah melakukan pre-riding banyak keturunan sehari sebelumnya, kami tahu mereka berdebu dengan benjolan pengereman besar-besaran ke tanggul, tetapi kami membuat waktu yang baik dan memiliki hasil akhir yang kuat. Kami melewati garis di tempat ke -44 dengan waktu 4:15:43.

Malam ini, hujan akhirnya tiba, yang berarti beberapa tahap berikutnya cenderung lembab. Kami berdua bersemangat untuk kondisi yang lebih dingin dan lebih basah di depan!